The Wedding Of
Zahro & Wakhid
Tanpa mengurangi rasa hormat,
Kami mengundang Bpk/Ibu/Saudara/i ke acara kami
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Ar-Rum : 21
Ar-Rum : 21
Meet The Couple
Zahrotul Auliya
Putri Dari Bapak Puri dengan Ibu (Almh) Emi Charisah
&
Wakhid Alamsyah
Putra Dari Bapak Mulyono dengan Ibu Katini
Counting Down The Day
Days
Hours
Minutes
Seconds
Klik tombol untuk menyimpan jadwal acara ke kalendar.
Protokol Kesehatan
Tanpa mengurangi rasa hormat, dikarenakan situasi yang sedang terjadi ditengah pandemi Covid-19 ini kami memohon maaf karena acara akan diselenggarakan sesuai peraturan dan imbauan pemerintah.
Memakai Masker
Mencuci Tangan
Gunakan Handsanitizer
Menjaga Jarak
Our Story
Ta'aruf
18 Februari 2022
Nazhor
27 Februari 2022
Khitbah
28 Maret 2022
Menikah
28 Mei 2022
Seikat Doa :
Untuk Wakhid Alamsyah dan Zahrotul Auliya
Via Ajeng
Setangkai Mei akan merekah di penghujung nanti. Semoga hujan pagi yang pelan sekali mampu membuatnya basah yang membasuh gelisah.
Akar yang sembunyi telah memahami bahasa cuaca. Bulan pun cerah kembali dan tetap menguar suci. Menyusun temu yang indah lagi diberkahi.
Rintik-rintik jatuh mengetuk tanah yang tabah, meminta restu dan tengadah untuk segala yang baik terus tumbuh dan bertambah. Juga sepasang hati yang sebentar lagi mengkawal arah, semoga selalu dikuatkan dalam melangkah.
Setangkai Mei berseri pada suatu senja yang jingga. Seolah berseru merayakan bahagia bersama semesta. Daun-daun tengadah, juga sepasang hati yang hendak melengkap. Semoga selalu hangat, saling merangkul dalam taat.
Setangkai Mei hendak mengikat janji di penghujung nanti. Malam-malam sunyi, kuncup begitu khusyuk menyendiri, merayakan gugur daun dan dersik angin pada dahan. Juga sepasang hati yang telah ditakdirkan, semoga Allah selalu pertautkan.
Tangkai-tangkai Mei menjadi seikat puisi. Untuk sepasang hati yang hendak merekah di penghujung nanti. Semoga langkah-langkah diberkahi, dan terus merekah hingga ke surga nanti.
Selamat merekah, semoga sakinah, mawaddah, warahmah.
Yk, 14 Mei 2022,
Untuk Wakhid Alamsyah dan Zahrotul Auliya
Via Ajeng
Setangkai Mei akan merekah di penghujung nanti. Semoga hujan pagi yang pelan sekali mampu membuatnya basah yang membasuh gelisah.
Akar yang sembunyi telah memahami bahasa cuaca. Bulan pun cerah kembali dan tetap menguar suci. Menyusun temu yang indah lagi diberkahi.
Rintik-rintik jatuh mengetuk tanah yang tabah, meminta restu dan tengadah untuk segala yang baik terus tumbuh dan bertambah. Juga sepasang hati yang sebentar lagi mengkawal arah, semoga selalu dikuatkan dalam melangkah.
Setangkai Mei berseri pada suatu senja yang jingga. Seolah berseru merayakan bahagia bersama semesta. Daun-daun tengadah, juga sepasang hati yang hendak melengkap. Semoga selalu hangat, saling merangkul dalam taat.
Setangkai Mei hendak mengikat janji di penghujung nanti. Malam-malam sunyi, kuncup begitu khusyuk menyendiri, merayakan gugur daun dan dersik angin pada dahan. Juga sepasang hati yang telah ditakdirkan, semoga Allah selalu pertautkan.
Tangkai-tangkai Mei menjadi seikat puisi. Untuk sepasang hati yang hendak merekah di penghujung nanti. Semoga langkah-langkah diberkahi, dan terus merekah hingga ke surga nanti.
Selamat merekah, semoga sakinah, mawaddah, warahmah.
Yk, 14 Mei 2022,
